JAKARTA – Konsep World Culture Forum (WCF) 2015 sudah mulai dirancang. Setelah sukses dengan penyelenggaraan perdana pada 2013, tahun depan, perhelatan akan menawarkan konsep homestay bagi para seniman asing. ’’Setidaknya ada tiga hal yang berbeda dalam konsep WCF tahun depan. Salah satunya adalah adanya aktivitas homestay para seniman asal luar negeri di Bali dan Jogjakarta. Bisa salah satu, bisa juga di keduanya,’’ kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Jakarta, Selasa (11/3).
Nantinya, para seniman dari berbagai negara akan berkunjung ke Indonesia dan menetap di kediaman para seniman Bali dan Jogjakarta dalam program yang diberi nama art residency. Dengan begitu, akan terjalin kerja seni di antara keduanya. Selain art residency di Bali dan Jogjakarta, hasil karya kolaborasi seniman Indonesia dan seniman asing itu akan ditampilkan saat penyelenggaraan WCF 2015.
Namun Wiendu belum dapat memastikan berapa lama mereka akan tinggal bersama dalam program art residency tersebut. Diperkirakan mereka akan tinggal maksimal selama dua bulan. ’’Disesuaikan juga dengan anggaran, karena mereka akan tinggal secara homestay,’’ urainya tanpa merinci lebih jauh berapa besar anggaran yang diperuntukkan bagi WCF 2015. Perbedaan lainnya antara WCF tahun lalu dengan WCF 2015 adalah Culture Youth Forum (Forum Kebudayaan Pemuda).
Wiendu mengatakan, pada WCF 2013, forum tersebut belum ada, baru terdapat Forum Kebudayaan LSM, atau NGO Forum for Culture. Selain itu, rencananya akan diadakan penghargaan internasional di bidang kebudayaan. ’’Jadi akan ada penghargaan untuk negara-negara yang dipandang mempunyai terobosan-terobosan dalam mengembangkan kebudayaan atau dalam kebijakan kebudayaan,’’ ungkapnya. (sic) - sumber: http://www.indopos.co.id/